PONOROGO – Ratusan pemuda di Bumi Reog antusias mengikuti Seleksi Magang Jepang Rekrutmen Terpadu (SMART) yang digelar Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (Ikapeksi) bersama Pemkab Ponorogo.
Ajang yang berlangsung empat hari di Gedung IKM Tambakbayan itu menjadi gerbang emas bagi mereka untuk bisa bekerja di Negeri Sakura.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan, program ini bagian dari kolaborasi pentahelix untuk meningkatkan kualitas SDM daerah.
“Inikan bentuk peningkatan profesionalitas. Pemuda yang dikirim ke Jepang bisa bekerja secara baik dan profesional,” kata Sugiri saat membuka seleksi, Selasa (19/8).
Menurutnya, kesempatan magang ini bukan hanya soal bekerja di luar negeri.
Lebih jauh, para pemuda Ponorogo diharapkan pulang dengan membawa disiplin, pengalaman, dan etos kerja tinggi.
“Mereka kelak menjadi aset berharga untuk membangun Ponorogo, termasuk berdampak pada peningkatan IPM,” tegasnya.
Ketua Umum Ikapeksi Pranyoto Widodo menambahkan, Jepang saat ini tengah kekurangan tenaga kerja sektor informal.
Karena itu, peluang bagi pemuda Indonesia sangat terbuka.
“Hari ini ada sekitar 190 peserta. Targetnya minimal 60 persen bisa lolos seleksi dan berangkat ke Jepang. Program ini gratis,” ujarnya.
Pranyoto juga menepis isu pemboikotan tenaga kerja Indonesia di Jepang.
Ia memastikan kesempatan magang masih lebar, dengan catatan para pemuda menjaga nama baik bangsa.
“Saya pastikan tidak ada pemboikotan. Justru peluangnya besar. Tapi yang utama, harus bisa menjaga nama baik Indonesia,” tandasnya.
