Warga Kiteran Antisipassi Potensi Tsunami Ramai-Ramai Tanan Mangrove

 

PACITAN, LensaPacitan- Warga pesisi Dusun Kiteran, Desa
Kembang, Pacitan, telah menyiapkan setrategi mitigasi mengantisipasi kajian
potensi gempa megathrust laut selatan Jawa. Di sepanjang wilayah pesisir itu
telah lama diproyeksikan menjadi greenbelt.

Greenbelt merupakan gugusan tanaman yang mengkombinasikan
dua jenis pepohonan, Yakni, mangrove dan palaka. Dua jenis tanaman itu diyakini
sanggup mereduksi energi tsunami.

” Mangrove telah kami tanam sejak 2012, setelah
terkena banjir bandang 2017 kami galakan penanaman  kembali, apalagi sekarang muncul isu tsunami,”
kata kasun Kiteran Slamet Riyadi.

Slamet percaya mangrove sanggup menahan gelombang pasang, abrasi
serta erosi. Keberadaanya sangat cocok dilaut pantai selatan yang dikenal
memiliki gelombang pasang sangat tinggi. 

“ kami rutin merawat dengan
membersihkan ranting dan menyingkirkan sampah hingga menegakkan batang pohon
yang tersapu gelombang,” terangnya.

Slamet berharap kampungnya dapat dijadikan lokasi
konservasi berbasis ekowisata. Selain berguna untuk meredam tsunami, mangrove
juga memiliki dampak ekonomis tinggi bagi nelayan. Sebab, hutan mangrove kerap
menjadi tempat berkumpul kepiting yang menjadi incaran para nelayan.


” Mangrove
dapat menahan dinding sungai, terbukti intesitas banjir kini mulai berkurang,”
pungkasnya. (ncy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *