Pacitan (kubaca.com) – Ada pemandangan berbeda dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Pacitan, Sabtu (17/8/2025). Bukan di lapangan atau halaman sekolah, melainkan di atas aliran Sungai Maron, Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku.
Puluhan warga dengan busana lurik khas Jawa tampak khidmat mengikuti upacara bendera di atas perahu yang berjejer rapi di tengah sungai yang dijuluki Amazon-nya Pacitan.
Suasana hening ketika tiga petugas pengibar bendera perlahan mengayuh perahu menuju titik tengah sungai. Begitu Merah Putih berkibar, lagu kebangsaan berkumandang, berpadu dengan panorama hijau pepohonan rindang di kiri kanan sungai.
“Perayaan kemerdekaan dengan cara unik ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai tradisi tahunan. Selain memperkuat rasa nasionalisme, kegiatan ini sekaligus memperkenalkan kekayaan alam Pacitan di mata dunia,” ungkap Ketua Pokdarwis Sungai Maron, Dedi Dwi Hardianto.
Tradisi upacara bendera di Sungai Maron sendiri telah berlangsung lima tahun terakhir. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol nasionalisme, tetapi juga sarana promosi wisata yang menghadirkan pengalaman emosional bagi peserta maupun wisatawan.
Pesona Sungai Maron memang kerap memikat pengunjung. Airnya sisi jernih dan pepohonan yang menjulang di kedua membentuk lorong hijau alami, sehingga banyak wisatawan menjulukinya sebagai “Amazon versi Pacitan”.
Bagi masyarakat Dersono, merayakan kemerdekaan di Sungai Maron bukan sekadar seremoni. Lebih dari itu, menjadi wujud cinta tanah air sekaligus komitmen menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal.
“Melalui upacara ini, terbukti cinta tanah air bisa dirayakan dengan cara sederhana namun penuh makna. Merah Putih tidak hanya berkibar di lapangan, tapi juga mengakar di hati warga yang hidup berdampingan dengan alam,” pungkas Dedi. (tri)