Ngadirojo, sebuah kecamatan di Kabupaten Pacitan, telah lama dikenal sebagai sentra pengrajin batik tulis yang terus berkembang sejak 1951. Salah satu pelopor industri ini adalah Batik Puri, yang kini diteruskan oleh generasi ketiganya, Sumiantin. Melalui merek Puri Putri, Sumiantin mengembangkan batik dengan motif khas flora dan fauna, termasuk Batik Pace yang telah dipatenkan sebagai ikon Pacitan.
Dengan mempekerjakan hingga 30 karyawan yang mayoritas warga sekitar, Sumiantin menghasilkan 150-200 lembar kain batik setiap bulan. Produksinya dilakukan di rumah-rumah warga, sementara pemasarannya diperluas melalui galeri yang berada di Kecamatan Kota Pacitan.
Motif batik khas Ngadirojo sangat beragam, seperti Parang Rusak, Parang Kusumo, Kawung, Sidomulyo, hingga motif terbaru seperti Batik Jagad, yang merupakan ide dari Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji. Inovasi terus dilakukan oleh para pengrajin untuk mengikuti perkembangan pasar.
Menurut Camat Ngadirojo, Nanang Hardiwijono, industri batik memberikan dampak ekonomi signifikan, membuka peluang pekerjaan, dan mendorong munculnya karier di bidang desain. Pemerintah Kabupaten Pacitan juga mendukung penuh pengembangan batik melalui bantuan pemasaran dan legalitas hak paten motif-motif khas daerah.
Produk batik Ngadirojo kini telah menjangkau pasar nasional, termasuk ke Tanjung Pinang dan Batam, serta terus diminati berkat kualitas dan kekhasannya. Keberadaan industri batik ini tak hanya menjaga tradisi, tetapi juga membawa nama Pacitan ke tingkat yang lebih tinggi.