Karyono, seorang warga Desa Temon, Sawoo, mengalami nasib tragis saat mencari ikan di Bendungan Bendo pada Sabtu (21/12) sore.
Pria berusia 22 tahun itu tenggelam setelah terseret arus deras. Hingga Minggu (22/12), tim gabungan Basarnas, relawan, dan warga masih berupaya mencari korban.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo Prasetyo, menjelaskan bahwa pencarian melibatkan empat tim dengan tiga perahu karet.
Tim dibagi menjadi dua lokasi pencarian yakni satu tim menyisir area darat, sementara tiga tim lainnya mencari di perairan waduk.
“Kami sudah memperluas area pencarian hingga radius 150 meter dari titik awal korban hilang di sekitar perairan Alas Mbojokan,” ujarnya.
Namun, upaya pencarian terkendala cuaca buruk. Hujan deras pada sore hari memaksa tim untuk menghentikan pencarian lebih awal.
“Hari pertama kami mulai pencarian pada malam hari karena laporan datang sore. Di hari kedua, pencarian difokuskan di pagi hari karena biasanya sore hujan turun,” tambah Nanang.
Berdasarkan keterangan saksi bernama Parni, Karyono berangkat menjala ikan sekitar pukul 13.00 menggunakan perahu masing-masing.
Sekitar tiga jam kemudian, Parni mendengar teriakan minta tolong dari arah Karyono. Parni sempat mendekat dan mencoba menarik Karyono ke atas perahu.
Sayangnya, korban kembali terlepas dan terseret arus hingga hilang.
Diduga, Karyono terpeleset saat sedang menjala ikan. Tim pencarian terus berupaya semaksimal mungkin meski dihadapkan pada tantangan cuaca yang tidak bersahabat.