Festival Gerabah Lempung Agung Meriahkan Desa Purwoasri, Pacitan

Pacitan – Ratusan warga Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, menggelar prosesi budaya yang meriah dalam Festival Gerabah Lempung Agung pada Minggu (13/10/2024). Acara ini, yang berlangsung sejak sore hari, menjadi wujud pelestarian tradisi lokal, di mana budaya dan keterampilan pembuatan gerabah khas Desa Purwoasri dipadukan dalam sebuah ritual tahunan yang melibatkan seluruh masyarakat desa.

 

Ritual diawali dengan berjalan kaki bersama menuju area persawahan, dipimpin oleh sesepuh desa. Para pria membawa tandu, cangkul, dan linggis, sementara para wanita membawa kendi serta peralatan yang digunakan dalam pembuatan gerabah. “Seluruh prosesi ini menggambarkan rutinitas warga dalam memperoleh dan mengolah tanah sawah menjadi beragam produk gerabah,” ungkap Hari Setyo Nugroho, Ketua Festival Lempung Agung.

 

Di persawahan, tradisi pengambilan tanah liat dilangsungkan dengan penuh khidmat, diiringi alunan gamelan dari gerabah. Warga membawa tanah liat dengan tandu menuju panggung utama sebagai simbol nilai tanah lempung dalam kehidupan sehari-hari warga Purwoasri.

 

Di panggung utama, tanah liat diserahkan kepada Kepala Desa Purwoasri, lalu diberikan kepada pengrajin tertua, yang kemudian meneruskannya kepada seorang anak kecil, melambangkan harapan bahwa tradisi gerabah ini akan diwariskan kepada generasi muda. “Upacara ini menjadi pengingat akan pentingnya bersyukur dan melestarikan sumber daya alam ini,” tambah Hari.

 

Festival ini diakhiri dengan doa bersama dan makan tumpeng, simbol kebersamaan dan harapan akan berkah bagi usaha gerabah di desa tersebut. Dengan sekitar 70 pengrajin yang menggantungkan hidup dari kerajinan ini, Festival Gerabah Lempung Agung diharapkan mampu meningkatkan promosi dan kesadaran pentingnya menjaga warisan budaya lokal.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *