Kebonagung – kubaca.com, Kesulitan air bersih selama puluhan tahun akhirnya mulai teratasi bagi sebagian warga Desa Ketro, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan, harapan baru kini dirasakan warga yang sebelumnya harus menghadapi krisis air bersih, terutama saat musim kemarau.
Heri Setiawan (38), warga Dusun Gawang, menuturkan betapa sulitnya mendapatkan air bersih sebelum adanya SPAM. “Dulu, kami hanya mengandalkan pompa manual, tapi saat kemarau, sumur sering kering. Terpaksa beli air seharga Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per 1.000 liter, yang hanya cukup untuk tiga sampai empat hari,” ujarnya.
Masalah ini disebabkan oleh kondisi geografis Desa Ketro yang berbukit dengan batuan keras, sehingga membuat sumur warga sering mengering. Namun, kini dengan berfungsinya SPAM, warga dapat menikmati air bersih yang lebih mudah diakses dan terjangkau.
Warga lain, Mujiadi (56) dari Dusun Wonojoyo, juga merasakan dampak positif dari proyek ini. Meskipun distribusi air dilakukan secara bergiliran setiap tiga hari sekali, kebutuhan keluarganya tetap terpenuhi. “Air yang mengalir cukup untuk kebutuhan kami sampai giliran berikutnya,” kata Mujiadi.
Sumber air SPAM berasal dari Sumber Pakel-Pakel di Dusun Wonojoyo, yang kemudian dialirkan melalui sistem pipa ke tiga dusun, yaitu Wonojoyo, Gawang, dan Klepu. Sebanyak 175 warga kini telah merasakan manfaat dari program ini.
“Pembangunan SPAM di Desa Ketro merupakan upaya nyata pemerintah untuk menanggulangi kekeringan. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp700 juta, yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Pacitan,” ungkap Tony Setyo Nugroho, Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Pacitan.
Proyek SPAM di Desa Ketro juga menjadi bagian dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), yang bertujuan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat. Kini, warga Desa Ketro tidak lagi bergantung pada sumber air yang sulit dijangkau, dan kehidupan mereka mulai berangsur membaik.