PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan terus memperkuat sektor ekonomi berbasis pertanian melalui berbagai program yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Tahun ini, alokasi sebesar Rp 3,5 miliar disalurkan untuk membantu petani tembakau agar lebih mandiri dan sejahtera.
Kepala DKPP Pacitan, Sugeng Santoso, menyebut bantuan tersebut bukan hanya berupa alat pertanian, melainkan juga langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
“Petani tembakau memiliki kontribusi besar bagi ekonomi lokal. Ketika produksi meningkat, perputaran uang di desa juga ikut naik,” ujarnya, Jumat (3/10/25).
Selain bantuan alat produksi, pemerintah juga menyiapkan program pendampingan dan pelatihan diversifikasi hasil pertanian agar petani tidak bergantung hanya pada satu komoditas.
Program ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Di beberapa wilayah seperti Kecamatan Bandar dan Tegalombo, kelompok tani bahkan mulai mengembangkan tanaman sela seperti jagung dan cabai sebagai strategi menambah pendapatan.
Menurut Sugeng, semangat kemandirian petani menjadi modal penting dalam pembangunan ekonomi daerah.
“DBHCHT bukan sekadar dana bantuan, tapi instrumen pemerataan kesejahteraan. Petani harus naik kelas, bukan hanya bertahan hidup, tapi juga berdaya dan berkembang,” tegasnya.











