Pacitan (kubaca.com) – Polres Pacitan terus mendalami kasus kericuhan yang terjadi pada partai final turnamen bola voli Soedirman Cup 2025 di Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman, Nawangan, Minggu (7/9) dini hari. Pertandingan yang seharusnya menjadi puncak pesta olahraga itu justru berakhir ricuh hingga fasilitas panitia dibakar massa.
Kasat Reskrim Polres Pacitan, AKP Choirul Maskanan, mengungkapkan pihaknya telah menurunkan tim inafis untuk melakukan olah TKP. Sejauh ini, enam orang telah diperiksa, mulai dari panitia penyelenggara, perangkat desa setempat, hingga petugas lapangan.
“Meskipun belum ada laporan resmi dari pihak manapun, penyelidikan tetap berjalan. Sebab pembakaran dan pengrusakan masuk unsur pidana sesuai Pasal 406 ayat (1) KUHP tentang perusakan barang. Saat ini kami lakukan penyelidikan,” tegas Choirul, Ditulis Selasa (9/9/2025).
Ia menambahkan, jika terdapat bukti kuat berupa rekaman video yang menunjukkan adanya tindakan pembakaran, polisi tidak segan memproses hukum pihak-pihak yang terlibat.
“Minimal dua alat bukti yang kami butuhkan,” imbuhnya.
Kericuhan dipicu oleh dua hal. Pertama, keputusan wasit yang terlalu lama meninjau VAR pada set pertama dengan skor 8-6 untuk keunggulan KWK Gank. Kedua, kekecewaan penonton karena bintang timnas voli Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra yang dijanjikan panitia tidak hadir memperkuat tim.
Situasi yang memanas membuat sekitar 7.000 penonton melempar botol ke lapangan dan membakar perlengkapan pertandingan seperti lampu, matras, kamera VAR, hingga kursi. Fasilitas panitia pun luluh lantak diamuk massa. (Akz)
							
